13 Februari 2015. Setelah tidur yang agak kurang, karena harus berkemas dengan barang bawaan yang semakin banyak (oleh-oleh), gue terbangun dari tidur dengan rasa yang masih ngantuk. Pagi ini kami sarapan di Restaurant nggak biasa dengan lauk yang biasanya (semoga ditempat baru nanti sarapan dengan lauk yang nggak biasa). Agenda kami hari ini adalah mengunjungi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, kemudian melanjutkan perjalanan menuju Melaka. Melaka ini merupakan salah satu tempat bersejarah yang ada di Malaysia, makanya kami mengunjungi tempat ini :D. Usai sarapan, kami semua bergegas mengambil barang bawaan untuk kemudian berkumpul di lobby hotel. Ooo iya, karena hari ini hari Jum'at maka siang ini kami akan mampir di masjid yang entah gue lupa namanya untuk melaksanakan sholat Jum'at (Boys only). Kurang lebih jam 09.00, kami semua memulai perjalanan, bas membawa kami menuju KBRI.
Setelah kurang lebih 30 menit, kami semua tiba di KBRI. Sama seperti Kedutaan Besar asing yang ada di Jakarta, KBRI di Kuala Lumpur ini memiliki gedung yang gue rasa nggak terlalu besar, tapi cukup leluasa. Di Lobby KBRI ini ada gamelan, itu merupakan salah satu identitas utama kita sebagai Bangsa Indonesia. Disini juga ada TV yang menanyangkan stasiun televisi yang ada di Indonesia, pengen banget rasanya gue duduk disana dan nonton TV sebentar. Secara udah 1 minggu gue nggak nonton acara televisi Indonesia, tiap mau streaming pasti nggak bisa dan error (entah pertanda apa ini). Kami semua langsung menuju ke lantai 2 (kalo nggak salah), untuk melakukan pertemuan di ruangan yang ada disana. Ooo iya, 2 atau 3 hari sebelum kami datang ke KBRI ini, presiden Republik Indonesia juga datang kesini untuk melakukan pertemuan, di tempat dan ruangan yang sama yang kami tempati ini. Itu berarti gue masuk ke ruangan yang sebelumnya Presiden ada di ruangan ini dan melakukan pertemuan kenegaraan (harus bangga nggak ya? :p) .
Kami semua disambut oleh salah satu staff yang menangani bidang pendidikan disana. Banyak hal yang kami diskusikan, mulai dari pendidikan, ketenagakerjaan, hingga peluang untuk berkarir disana. Peserta SIT-IN pun juga turut aktif untuk bertanya. Dari diskusi ini ada beberapa poin yang bisa gue dapat. Para Tenaga Kerja Indonesia disana ternyata tidak sedikit yang datang dengan cara ilegal, namun begitu, KBRI tetap melindungi mereka jika terjadi sesuatu. Karena ini memang sudah menjadi tugas dan kewajiban Pemerintah untuk melindungi warga negaranya di luar negeri. Banyak warga Indonesia yang menjadi TKI dan bekerja sebagai pembantu atau pun buruh kebun disana. Ini disebabkan karena kebanyakan warga Malaysia sudah tidak ada yang mau untuk bekerja di profesi tersebut (pantes...). Pemerintah ternyata juga menyediakan beasiswa untuk orang Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikannya di Kuala Lumpur (coba cari di google buat info beasiswanya :p). Peluang bekerja bagi lulusan D3 atau S1 disana juga cukup besar khusunya bagi warga asing (Indonesia). Gaji untuk lulusan D3 dan S1 juga cukup tinggi, gue lupa berapa, tapi yang jelas gajinya itu lebih besar daripada kita bekerja di Indonesia. Banyak banget yang kami diskusikan di forum ini, namun karena waktu yang terbatas kami mengakhiri forum ini setelah kurang lebih 2 jam. Diakhir sesi kami semua berfoto bersama.
Gue paling pojok kanan dari pembaca |
Saat kami meninggalkan KBRI jam sudah menunjukkan kurang lebih pukul 12.00. Waktu sholat Jum'at disana kurang lebih jam 13.00, akhirnya kami memutuskan untuk lunch di restaurant yang nggak biasa (bukan di hotel). Bas pun meluncur ke restaurant. Makanan yang disediakan di restaurant ini merupakan masakan chinese namun halal dan bisa diterima oleh lidah kami semua (nggak kayak laksa dan masakan India :p). Mulai hari ini sampai akhir nanti kami udah nggak makan dengan uang yang 50 ringgit itu, karena masa-masa itu udah berakhir :D.
Tiba di masjid gue agak terkejut karena tempatnya rame banget...banget...banget. Ooo iya, masjid ini kalo di Jakarta kayak masjid Istiqlal gitu, mirip sih soalnya didepan banyak yang dagang kayak di Indonesia. Dan ternyata gue nggak kebagian tempat disana, untung aja badan gue kurus jadi masih bisa nyelip-nyelip :p. Pas gue dengerin ceramahnya, entah kenapa cara bicara penceramahnya (bahasa yang dipakai) kayak nge-klop di kuping gue, gue kayak berasa sholat jum'at di masjid deket rumah. Kayaknya ini yang ceramah orang Indonesia deh (kayaknya... inget kayaknya...). Setelah sholat jum'at ini Kak Ekhsan berpisah dengan rombongan kami, karena memang tugasnya udah selesai yaitu menemani kami selama di Kuala Lumpur. Semoga someday kita bisa ketemu lagi ya Kak Ekhsan, you're the inspired person for us :D. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju Melaka.
Duduk-duduk aja lah. |
Jam menunjukkan kurang lebih pukul 19.30 saat kami tiba di Melaka. Gue lupa waktu itu kami udah check-in Hotel atau belum, tapi yang jelas malam itu kami mengunjungi Jonker Walk. Kalo di Indonesia itu kayak Malioboro yang ada di Jogjakarta, jalanan yang isinya banyak orang dagang. Malam disini cukup bagus dan menarik suasananya, keremangan lampu yang ada membuat suasana jadi romantis gitu :p. Gue sendiri nggak beli apa-apa disana, secara duit gue udah abis..bis...bis... Beda sama partner gue si Indah, dia masih mampu buat belanja disana, dia sempet pamerin cover paspor yang baru dia beli ke gue. Alhasil, gue dengan beberapa temen SIT-IN gue cuma bisa duduk-duduk disana sambil menikmati daging kelapa utuh yang entah gimana cara ngupasnya yang dibeli oleh beberapa temen SIT-IN gue yang kehausan dan kepengenan :p.
Ini asli, bukan rekayasa, romantis kan tempatnya :P |
Jam 21.30 kami pun pergi ke Hotel untuk menginap semalam. Karena besok pagi kami sudah harus check-out untuk melanjutkan perjalanan SIT-IN kami ke Johor. Sebelum pergi tidur gue bersama beberapa temen yang lain menyempatkan diri untuk berenang di lantai paling atas hotel. Ini adalah kali pertama gue berenang malem-malem, rematik..rematik deh, yang penting enjoy and fun :D.
EmoticonEmoticon