Friday, 6 March 2015

SIT-IN 2015 LP3I Chapter 3 (The Romantic Place, Penang Hill)

9 Februari 2015. Saatnya untuk melaksanakan misi yang sesungguhnya dari program SIT-IN ini. Agenda hari ini adalah belajar, walaupun begitu sore harinya tetep ada city tour lagi (jalan-jalan everytime :D ). Hari ini temen-temen sekamar gue hampir semuanya (bukan hampir, tapi emang semuanya) kesiangan. Kami semua pun nggak mandi hari itu. Ini adalah kali pertama gue nggak mandi sebelum berangkat kuliah (ciee... kuliah...). Dan seperti biasanya kami mengawali hari dengan breakfast di Restaurant biasa dengan lauk yang seperti biasanya juga.


Sekitar jam 09.00 kami semua masuk ke salah satu kelas yang ada di XPI College. Hari itu kebetulan sedang ada mata kuliah mengenai "Personality Development". Ketika kami datang, suasana kelas masih sepi (banget) baru ada enci (panggilan perempuan buat orang cina, kayak penjual toko bangunan) dosen yang lagi menyiapkan materi. Peserta SIT-IN mendominasi suasana kelas disana, Karena memang jumlah peserta SIT-IN lebih banyak ketimbang mahasiswa asli sana. Kelas pun dimulai. Ternyata telat masuk kelas bukan hanya budaya mahasiswa di Indonesia, mahasiswa disana pun juga banyak yang telat masuk kelas.

Overall materi yang disampaikan cukup memotivasi kami semua untuk menjadi pribadi yang lebih berkualitas (super sekali...). Suasana kelas disana pun juga nggak jauh berbeda dengan suasana kelas sehari-hari yang gue alami di LP3I kampus Bekasi. Yang berbeda hanya dari segi bahasa yang digunakan. Gue cukup menikmati kelas disana, walaupun ada sedikit miss understanding antara yang disampaikan dosennya sama yang ada dipikiran gue. Secara dosennya ngajar pakai bahasa inggris, buat gue yang bahasa ingrrisnya masih terbata-bata (batu bata kalih...) membuat gue salah paham sama apa yang disampaikan dosennya. Untung disebelah gue ada Barli, yang selalu memberikan jawaban terbaiknya ketika gue bertanya. 

Namanya Adisty
LP3I Surabaya
Diakhir kelas ada semacam games kecil-kecilan. Tadi sebelum kami semua masuk kelas, kami disuruh untuk menuliskan nama kami di secarik kertas kecil yang dilinting dan dimasukkan kedalam sebuah wadah. Games ini, mengharuskan setiap peserta yang namanya disebut buat mempresentasikan sebuah tema yang sudah dipilih sebelumnya selama 2 menit. Gue kebagian pertama buat mengacak dan mengambil lintingan kertas yang ada. Bagaikan ibu-ibu arisan yang menunggu nama keluar, suasana kelas berubah menjadi hening. Lintingan kertas itu pun gue ambil, dan gue buka. Ternyata nama yang keluar adalah Vina, dia adalah peserta SIT-IN dari LP3I Jogjakarta. Dia pun bete sama gue karena namanya terpilih pertama (biarlah...). Vina pun maju kedepan kelas dan mengambil kumpulan tema yang harus dipresentasikan. Saat itu dia kebagian tema tentang "Music". Dia pun menjelaskan tentang musik-musik yang ada di Indonesia, with english of course. Nama demi nama pun terpilih. Ada sekitar 3 orang peserta SIT-IN yang maju saat itu, dan 1 orang mahasiswa XPI. Mereka semua menjelaskan tema-tema yang dipilih dengan cukup baik. Si Barli gregetan banget katanya, karena kepengen banget maju kedepan, tapi apa daya, nama dia nggak terpilih. Sabar ya nak...

Hijab kuning, namanya Deri
LP3I Blok M
Kelas pun usai, tapi masih ramai (apa coba...). Diakhir kelas ini semua peserta SIT-IN berbaur dengan mahasiswa XPI yang jumlahnya nggak seberapa. mereka semua kepo mau kenalan (gue juga...). Kami semua pun akhirnya saling berinteraksi dan berkenalan satu sama lain. Menjarah contact person yang mahasiswa XPI punya itu something banget. Mulai dari facebook, twitter, handphone number, email, pokoknya semua CP mahasiswanya deh. Dengan harapan kami masih bisa saling berkomunikasi dengan mereka ketika sudah kembali ke Indonesia.  Nggak terasa jam sudah menunjukkan waktu buat makan siang. Kami semua pun kembali ke Restaurant biasa dengan lauk yang seperti biasanya juga.

Masih muda kan ?
Sekitar jam 14.00, kami ada kelas lagi. Kali ini belajar mengenai ekonomi Malaysia. Yang bikin beda antara kelas tadi pagi dan sekarang adalah mahasiswanya. Kali ini mahasiswa XPI nggak ada, dan kesemuanya adalah mahasiswa peserta SIT-IN. Dosennya yang ngajar pun juga cukup muda, sehingga membuat mata-mata kami yang tadinya ngantuk, kembali segar :D. Gue agak sedikit bosen dengan kelas siang ini. Cara ngejelasin dosennya kayak Feny Rose yang lagi nawarin Apartement di acara TV hari minggu setiap pagi. Tapi seenggaknya dari kelas ini gue tau, kalo dosennya itu udah punya suami dengan 1 anak (Loh ?).


Kelas pun usai, semua peserta SIT-IN kembali ke penginapan dan bersiap untuk Penang City Night Tour (Yippiee, jalan-jalan lagi...). Entah kenapa badan gue berasa ngedrop banget sore ini. Kayaknya karena kecapekan, tapi demi jalan-jalan, semua itu gue lawan :D. 

Percaya sama gue, dalemnya nggak miring
Sore ini kami mengunjungi satu tempat yang namanya Penang Hill. Kalo di Indonesia kayak puncak gitu deh. Kata tour guide nya tinggi bukitnya ini sekitar 800 mdpl, jadi kami semua disaranin buat bawa jaket biar diatas nanti nggak kedinginan. Buat naik keatas bukitnya, kita bisa naik kereta dengan sudut kemiringan 45 derajat (soalnya jalannya nanjak jadi miring). Tapi tenang, didalem keretanya nggak miring kok. Sekitar 10 menit naik kereta itu, kami semua tiba di puncak Penang Hill.

Gue di pojok kiri dari arah pembaca
Baju garis-garis dan lagi diri
Ternyata emang bener kata Tour Guidenya. diatas sini udaranya cukup dingin dan adem banget :D. Ketika malam mulai tiba, suasana di Penang Hill ini keren banget. Kita semua bisa ngeliat indahnya pemandangan Pulau Penang dengan 2 jembatan utamanya. Gemerlap lampu-lampu kota yang terlihat dari atas sini, bikin suasana jadi romantis banget. Menurut gue tempat ini merupakan tempat yang super duper epic banget, dan recomended banget buat kalian ngebawa orang yang kalian sayang kesini. Entah itu emak, bapak, kakak, adek, kakek, nenek, atau pasangan hidup kalian :D. Gue nggak berfoto disini. Biarkan ini menjadi kenangan paling indah yang bakal selalu gue simpan dan kenang di memory terdalam diri gue, hikzz..
Ini foto asli, bukan hasil rekayasa
Sekitar jam 08.00 kami semua kembali ke penginapan dan bergegas menuju ke Restaurant biasa untuk dinner dengan lauk yang seperti biasanya juga. Saat kembali ke kamar hal yang nggak diinginkan pun terjadi. Gue bersin berkali-kali, flu pun datang menyerang. Sudah dipastikan ini gara-gara badan yang udah kecapekan ditambah terpaan angin malam yang menusuk hati (Yaelah hati...). Biasanya kalo udah gini gue minta dikerokin sama emak, tapi berhubung gue lagi jauh dari rumah, apalah daya. 

Tiba-tiba gue jadi kangen sama emak gue. Gue pun memutuskan buat menelpon emak gue malam itu. Denger suara emak bikin gue jadi agak mendingan (kayaknya flu ini juga gara-gara kangen rumah deh), lumayan deh. Gue pun mencoba langsung tidur untuk meringankan flu gue ini, dengan harapan besok bisa jadi lebih baik.

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.


EmoticonEmoticon