Monday, 23 March 2015

SIT-IN 2015 LP3I Chapter 10 (Bertemu Untuk Berpisah)

16 Februari 2015. Ternyata gue tidur nggak terlalu nyenyak dan jauh dari ekspektasi gue sebelumnya. Jam menunjukkan pukul 06.00 saat gue terbangun dari tidur setelah dibangunkan oleh salah satu pembimbing kami. Jam 07.00 kami sudah harus siap dan berangkat menuju Changi Airport. Setelah mandi dan memastikan segala barang bawaan, kami pun satu persatu turun kelantai bawah untuk breakfast. Pagi ini kami breakfast dengan ayam goreng, setelah sekian lama breakfast dengan mie mamak atau nasi lemak, akhirnya hari ini gue bisa sarapan dengan ayam goreng, yippie :D.  

Bus pun (bahasanya udah ganti, soalnya udah mau pulang) datang menjemput kami saat jam menunjukkan pukul 07.00. Bus ini seperti damri kalau di Indonesia, semacam angkutan khusus bandara gitu. Setelah proses loading muatan selesai, bus pun beranjak menuju Changi Airport. Perjalanan menuju bandara memakan waktu kurang lebih 40 menit.  Kurang lebih jam 07.30 kami tiba di Changi International Airport Singapore. Kesan pertama gue saat tiba di bandara ini, kok sepi ya?, mungkin karena masih pagi :p. Pesawat kami akan take off jam 09.40 menurut tiket. Kami pun melakukan chek-in seperti biasa, layaknya orang yang ingin melakukan penerbangan. Nggak lupa kami berfoto bersama untuk yang terakhir sebelum kembali ke Indonesia :D.

Terakhir di  Changi International Airport Singapore
Setelah melalui pemeriksaan kami pun masuk kedalam pesawat saat jam menunjukkan pukul 09.15. Tanpa melalui halangan yang berarti, pesawat pun menuju runaway untuk take off. Antrinya panjang banget cuy, padahal kayaknya ini bandara sepi, tapi nggak taunya pesawat yang antri buat take off panjang beuutt. Setelah mengantri cukup lama, akhirnya tiba giliran pesawat yang kami tumpangi untuk take off. Sekitar jam 10.00 pesawat pun take off menuju Bandara International Soekarno Hatta, Indonesia. 

Penerbangan kami kali ini berjalan cukup lancar, tanpa ada halangan yang berarti, cuaca pun juga cerah, walau kami sempat mendapat cuaca buruk 20 menit setelah take off. Jam menunjukkan kurang lebih pukul 10.40 waktu Indonesia Barat saat pesawat yang kami tumpangi landing di Bandara Soekarno Hatta (ingat perbedaan waktu). Akhirnya kami semua kembali ke tanah air kami tercinta INDONESIA. Setelah pesawat berhenti dengan sempurna, kami semua dipersilahkan untuk turun. Kami pun bergegas menuju tempat pengambilan bagasi. 

Ini adalah moment yang menurut gue cukup mellow. Kami semua harus berpisah disini, sebagian teman SIT-IN lain harus menunggu penerbangan selanjutnya menuju daerah mereka masing-masing, sebagian lagi ada yang menuju kampus kramat ada juga yang langsung naik damri menuju rumah masing-masing. Kami pun saling mengucapkan salam perpisahan, saling bersalaman dan berharap ini bukanlah salaman kami yang terakhir, namun akan ada salam pertemuan kembali suatu saat nanti.

Berakhirlah sudah program SIT-IN 2015 ini. Masih segar diingatan gue saat gue harus datang ke kampus Kramat untuk wawancara test SIT-IN ini. Sampai akhirnya gue dan partner gue dinyatakan lolos dan bisa mengikuti program ini. Gue juga masih inget saat semua peserta SIT-IN se-Jabodecitabek dikumpulkan, dan harus melaksanakan rapat pertama untuk acara pelepasan dan penyambutan teman-teman kami dari daerah. Waktu itu hujan turun hampir sepanjang hari, gue bersama partner gue datang ke Kampus Kramat dengan menumpang Commuter Line. Saat itu orang yang pertama kali gue dan partner gue kenal adalah Endah, dari LP3I Pasar Minggu, kami pun menuju ruang rapat yang ternyata masih sepi. Sampai akhirnya satu persatu dari peserta rapat ini datang, hari itu untuk pertama kalinya gue kenal dengan beberapa teman SIT-IN lainnya kayak Barli, Rahman, Tiara, Anthony, Putri, Nanda, Andita, Deri, Ratna, dan beberapa lagi yang gue juga sampai lupa :p. 

Dan hari-H itu pun akhirnya tiba, kami semua datang menuju kampus Kramat untuk acara pelepasan dan penyambutan teman-teman kami dari daerah. Semua pun menuju job desknya masing-masing. Satu persatu dari mereka datang, membuka pintu dan memberikan senyum terbaiknya dengan harapan bisa saling akrab nantinya. Wajah-wajah yang tidak kami kenal sebelumnya yang akan menghiasi hari-hari kami selama 10 hari kedepan.

Suka, duka, kami lalui bersama. Sharing pengalaman, saling curhat, dan saling menenangkan jika ada yang merasa kangen dengan rumah. 10 hari memang bukan waktu yang sebentar namun juga bukan waktu yang lama. 10 hari kami berada dalam kebersamaan, melewati semua program SIT-IN ini dengan rasa kekeluargaan yang cukup tinggi. Disaat satu mengalami masalah, yang lain pun turut membantu untuk menyelesaikannya. Kami baru saja saling mengenal, tapi kami juga sadar setiap ada pertemuan pasti ada perpisahaan. Ini merupakan hukum alam yang harus dilalui oleh setiap kehidupan. Saat salam pertemuan masih segar diingatan sekarang kami harus mengucapkan salam perpisahan, yang entah kapan kami bisa mengucapkan salam pertemuan itu kembali.

Ini bukanlah akhir, tapi awal dari terbangunnya keluarga SIT-IN 2015 ini. Kami berpisah untuk bertemu dikemudian hari dengan cerita sukses dari masing-masing anggota. Saat ini yang terpenting adalah menjalin komunikasi dengan baik, dan saling mendukung satu dan yang lainnya, walaupun hanya melalui tulisan. 

Buat gue ini adalah pengalaman hidup yang nggak ternilai harganya. Bisa bertemu dengan orang-orang yang hebat, dan akhirnya gue sadar bahwa gue bukanlah apa-apa. Keluarga kecil ini nggak akan pernah gue lupain sampai nanti akhirnya gue bisa bercerita tentang kalian ke anak, cucu, cicit gue. Gue berharap bisa ketemu dengan kalian lagi suatu saat nanti, dengan cerita sukses dari masing-masing kalian :D.

Gue pun akhirnya tiba dirumah dengan selamat, dan disambut sama emak gue. Ini pertama kalinya gue merasa terharu saat menginjakkan kaki dirumah.

Pengalaman ini akan selalu gue ingat sepanjang hidup gue, sampai kapan pun :D.


~SIT-IN 2015 : The Unforgettable Moments~

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.


EmoticonEmoticon