8 Februari 2015. Setelah tidur beberapa jam, kami semua mengawali hari dengan breakfast. Sekitar jam 08.00 kami semua berkumpul di Restaurant yang ada di Stallion Apartement. Gue agak kaget waktu bangun, karena ternyata di Malaysia jam 07.00 itu masih gelap, dan adzan subuh baru terdengar sekitar jam 06.10. Lumayan deh, bisa tidur agak sedikit cukup, walaupun rasa ngantuk masih berasa. Makanan yang disajikan disana nggak jauh berbeda dengan yang ada di Indonesia. Ada yang namanya nasi lemak. Itu kayak nasi uduk di Indonesia. Dan memang rasanya lebih enak nasi uduk di Indonesia, dengan taburan bawang goreng, bihun, krupuk, dan semur jengkol yang rasanya ciamik banget. Nasi lemak ini agak berbeda, rasanya itu agak sedikit hambar (buat gue, selera orang beda-beda). Tapi berhubung gue laper, hajar aja deh :D.
Setelah breakfast, kami semua diajak oleh tour guide untuk berkeliling ke Exelpolitan International College (XPI). Sedikit tentang XPI, XPI ini sendiri merupakan salah satu universitas yang berada dibawah naungan Berjaya University. Berjaya University sendiri merupakan salah satu anak perusahaan dari Berjaya Group. Dia kayak CT group gitu kalo di Indonesia, dan punya banyak anak perusahaan kayak Starbucks Coffee, Mazda, dan salah satunya Berjaya University. XPI sendiri berada tepat disamping Stallion Apartement, tempat kami semua menginap. Di XPI ini fokus pelajarannya adalah ke Tourism, and Hospitality (Perhotelan). Restaurant yang ada di Stallion Apartement itu merupakan tempat praktek buat Mahasiswa XPI.
Karena waktu itu hari Minggu, jadi kampus ini agak sepi (dan memang ternyata setiap hari sepi, karena mahasiswanya juga cuma sedikit). Kami semua diajak berkeliling dibangunan yang memiliki 3 lantai tersebut. Selayaknya kampus pada umumnya, banyak terdapat ruang kelas disana (yaiyalah namanya juga kampus -_-'). Ada perpustakaan yang kecil tapi rapi, dan yang membuat gue agak kagum adalah kampus ini punya tempat fitnes sendiri (kalo di LP3I ada tempat beginian, gue yakin Mahasiswa LP3I pada berotot semua :D).
Nggak terasa keliling-keliling XPI College eh tau tau udah siang aja. Kami semua pun kembali ke Restaurant tempat breakfast tadi pagi. Ternyata makanan udah tersedia disana, banyak lauknya, mostly masakannya mirip masakan Indonesia, secara yang masaknya juga ternyata orang Indonesia yang udah kerja cukup lama disana. Makan siang pun dimulai, hajar bleh...
Setelah makan siang, agenda selanjutnya adalah Penang City Tour. Sekitar jam 14.00 kami semua berangkat menuju satu lokasi yang kata Tour Guidenya merupakan tempat yang cukup bersejarah disana. Nama tempatnya adalah "The Esplanade Park". Jadi ini kayak semacam Kota Tua yang ada di Jakarta, cuma tempatnya ada dipinggir laut dan rapih banget tanpa ada pedagang dan patung bergerak (manusia yang pura-pura jadi patung dan bakal bergerak kalo ada yang ngasih uang, biasanya ada di depan Museum Fatahillah) di sekitarnya.
Dibawah teriknya sinar matahari Penang, kami semua diajak berkeliling menyusri jalanan yang di kanan kirinya ada tembok dengan gambar-gambar unik. Kata tour guidenya sih, gambar-gambar yang ada dijalanan ini udah mendunia. Tapi gue sendiri juga gak tau apakah beneran mendunia atau nggak. Waktu gue kesana itu bertepatan 2 minggu menjelang Imlek, jadi gue banyak ngelihat lampion-lampion gitu dipinggir jalan.
Kami semua juga mengunjungi satu tempat yang namanya Chew Jetty. Jadi ini kayak semacam tempat permukiman gitu, yang adanya diatas laut (semacam Marunda kalo di Jakarta). Menurut penuturan tour guidenya, orang chinese itu punya marga sendiri-sendiri (kayak Siregar, Sianaga, buat orang batak). Nah, setiap marga ini punya permukiman/perkampungannya sendiri-sendiri. Perkampungannya itu sendiri disebutnya Jetty. Dan hari itu kami diajak berkunjung ke Chew Jetty, yang artinya perkampungan itu ditinggali oleh orang chinese yang punya marga Chew. Disetiap ujung perkampungan ini ada Klenteng untuk ibadah masyarakat di Jetty itu.
Setelah puas berkeliling-keliling ria, kami pun diajak untuk makan di sebuah Food Court yang khusus menyajikan masakan-masakan India. Kesan gue pertama kali waktu ngelihat food court itu, agak semrawut. Banyak pengemis disana, yang kebanyakan adalah orang India. Begitu juga dengan penjual makanan disana, kesemuanya adalah orang India (yaiyalah udah jelas-jelas Food Court masakan India -_-'). Kami semua diajak mencicipi masakan khas Penang yang ternyata merupakan masakan India.
Ini LAKSA |
Kami pun kembali ke penginapan di Stallion Apartement kurang lebih jam 08.00. Sekitar jam 22.30 malam, perut gue berasa laper banget. Ini semua gara-gara jatah LAKSA yang nggak gue makan. Ternyata bukan gue doang yang ngerasain lapar, beberapa peserta SIT-IN juga merasakan hal serupa. Kami semua pun berinisiatif untuk memesan masakan delivery. Berbekal wifi yang ada di penginapan, gue pun berselancar mencari info masakan delivery di daerah Penang. Pilihan pun jatuh ke KFC. Setelah sepakat dengan semua peserta SIT-IN lainnya yang malam itu juga kelaperan, temen gue yang namanya Rahman (yang paspornya ketinggalan di post sebelumnya) mendata siapa aja dan apa aja yang mau dipesan.
Data udah ada, sekarang saatnya telepon KFCnya. Jam 24.00 Rahman menghubungi CS KFC di Penang. Raut muka Rahman yang tadinya sumringah karena mau makan, tiba-tiba berubah menjadi kecut masam. Ternyata layanan delivery terakhir adalah jam 23.00, diatas jam itu layanan delivery nggak diterima. Semua peserta SIT-IN pun kecewa, termasuk gue. Kami semua pun menahan laper hingga besok pagi.
Partner gue si Indah, ternyata dia nggak kelaperan. Gara-gara nggak kelaperan dia ngeledekin gue buat nahan laper sampai pagi tiba (partner macam apa itu, bukan ikut prihatin karena banyak orang disekitar yang kelaparan, malah ngeldekin, hadeehh -_-'). Dia nggak laper kayaknya karena udah makan LAKSA 3 mangkok deh ("kayaknya", inget... "kayaknya"). Malam ini pun sebagian peserta SIT-IN tidur dengan menahan lapar.
EmoticonEmoticon